Sabtu, 13 April 2013

Letih

saya bukan wanita sempurna...
jangan memintaku untuk menjadi seperti mereka...
ada kalanya, saya sangat ingin memeluk seseorang... 
siapapun itu, yang dengan tulus memberikan bahunya untukku..
sayangnya, hingga saat ini pun saya tak pernah mendapatkannya...
yah, saya memang tidak sempurna...
 inginku kah semua itu??? tidak

Selasa, 02 Oktober 2012

love

cinta itu menyakitkan....
ketika mencinta namun tak bisa memiliki....
cinta indah...
ketika merindukan membuat hatimu bahagia...
cinta itu dusta...
ketika berpisah namun berkata ' aku baik-baik saja '
cinta itu...
kamu...
cinta itu....
aku....
cinta itu...
kita....

lirik lagu YUI - TOKYO

Sumi nareta kono heya wo
Dete yuku hi ga kita
Atarashii tabidachi ni mada tomadotteru
The day has come for me to leave this room I've been used to living in
I'm still bewildered at this new journey

Eki made mukau BASU no naka
Tomodachi ni MEERU shita
Inside the bus that's heading toward the station
I emailed my friend

Asa no HOOMU de denwa mo shitemita
Demo nanka chigau ki ga shita
I tried to call on the morning platform
But somehow, I felt that it was different

Furui GITAA wo hitotsu motte kita
Shashin wa zenbu oitekita
I came carrying an old guitar
I've placed out all of the pictures

Nanika wo tebanashite soshite te ni ireru
Sonna kurikaeshi ka na?
I let something go and take something
I wonder if it's that kind of repetition?

Tsuyogari wa itsudatte yume ni tsuduiteru
Okubyou ni nattara soko de togireru yo
This show of courage continues even in my dreams
If I became cowardly, I would be cut off there

Hashiri dashita densha no naka
Sukoshi dake naketekita
Inside the train that began to go
Just a little bit, I was moved to tears

Mado no soto ni tsuduiteru kono machi wa
Kawara nai de to negatta

This town that continues outside the window
I wished that it wouldn't change

Furui GITAA wo atashi ni kureta hito
Toukyou wa kowaitte itte ta
The person who gave me the old guitar
had said that Tokyo is scary

Kotae wo sagasu no wa mou yameta
Machigai darakede ii
I've already stopped searching for an answer
It's fine being full of mistakes

Akai yuuyake ga BIRU ni togireta
Namida wo koraetemo
The red evening glow was cut off at the building
even if I endure the tears

Tsugi no asa ga yattekuru tabigoto ni
Mayou koto datte aru yo ne?
Each journey that comes with the next morning
has its doubtful places, right?

Tadashii koto bakari erabe nai
Sore kurai wakatteru
I can't simply choose the right thing
At least I understand that

Selasa, 25 September 2012

feel

terlalu banyak kata yang ingin ku ucapkan...
bait demi bait tercetak jelas di memori otakku..
tapi tak ada 1 kalimat pun yang mampu ku ucapkan...
hasrat diri ingin bersamamu...
berbagi rasa yang menyiksa jiwaku...

Selasa, 04 September 2012

sajak tak bertuan

akan ada saat....
dimana aku tetap di sini,sedangkan kamu entah kemana....
akan ada saat..
aku terdiam dalam sepiku,sedangkan kamu hidup dalam hingar bingar...
masih saja angan keterbatasanku dalam mengerti kamu...
berpacu dalam simfoni yang tak menentu...
tinggal dalam keheningan..
ahh,aku tak mengerti..sedikitpun aku tak mengerti...
ada hati yang terluka..
ada raga yang terbuang...
adaduri yang menancap tajam...
di tikungan hati yang terdalam...
bersama dengan gelombang jiwa yang tak menentu...
ahh...

Senin, 03 September 2012

Will You Marry Me?


SEPERTI MAWAR,YANG MELAMBANGKAN KEKUATAN CINTA.CINTA INI PUN TAK MUDAH UNTUK HILANG
Akhirnya,setelah 5 tahun tempat ini tak ku datangi.untuk yang pertama kalinya sejak kejadian itu,ku jejakkan kakiku ke tempat yang selalu ingin ku hindari.
20 menit sbelumnya
“Flo,temenin aku ke pantai yahh” rajuk Jelita,saat kami sedang bersiap untuk pulang kantor.
“ngapain ke sana?? kalo gak penting-penting banget,gak usah yah..” ucapku berusaha terlihat wajar.
“upzzz,maaf Flo.aku lupa” ucap jelita menyadari perubahan sikapku dengan wajah penuh sesal.
“gak papa koq sayang,emangnya kamu mau ngapain di sana??” ucapku berusaha menenangkan Jelita,meski sesungguhnya aku sendiri sedang bimbang.apa aku bisa menginjakkan kaki ku di tempat yang ingin ku hindari.
“aku sebenarnya pengen ngeliat pameran lukisan di sana,tapi kalo kamu gak bisa.gak papa koq,kita langsung pulang aja.” ucap Jelita.
“gak papa koq,yuk.aku juga mau liat,gimana keadaan tempat itu setelah 5 tahun yang lalu” ajakku.
Dan kini,aku berdiri tepat dimana 5 tahun lalu aku berdiri.dan membayangkan semuanya,membayangkan saat-saat aku kehilangan Revan.Pria yang sangat aku cintai,bahkan hingga saat inipun aku belum mendapatkan pengganti Revan.entah dengan Revan,mungkin sekarang dia sudah menikah dan mempunyai keluarga kecil yang bahagia.aku berjalan menyusuri tempat ini,sedangkan Jelita asyik dengan pameran lukisannya.ombaknya ternyata masih sama dengan 5 tahun yang lalu,begitu juga dengan tata letak kursi-kursi tamannya.tak banyak yang berubah,hanya tempat parkirnya yang sekarang sudah pindah.tiba-tiba….
“Flo,apa ini benar kamu??” ucap seorang pria.
aku terkejut,ingin rasanya aku lari dan meninggalkan tempat ini.tapi bagaimana dengan Jelita??
“apa ini benar kamu yang aku lihat Flo??” ulang pria itu masih tak yakin.
“eh,hei.kamu apa kabar??” ucapku berusaha bersikap sewajarnya.
“aku baik,kamu sndiri??” ucapnya balik bertanya.
“I’m fine,aku kira kamu sudah pindah ke NY??” tanyaku tak sabar ingin menyudahi pembicaraan ini.
“syukurlah,iya.5 tahun yang lalu aku memang pindah ke NY,tapi sekarang aku kembali.kembali ke hadapanmu,kembali ke wanita yang sangat ku cintai” ucapnya tanpa berkedip.
yah,dia adalah Revan.pria yang 5 tahun lalu meninggalkan aku tanpa pesan,pria yang 5 tahun lalu pergi tanpa pamit kepadaku,pria yang 5 tahun lalu sudah menghancurkan mimpi-mimpiku.dan pria yang 5 tahun lalu hingga kini masih sangat ku cintai.aku tak tahu,kenapa dia kembali dan aku memang tak mau tahu.
“hmm,aku harus pergi.temanku sudah lama ku tinggalkan.”ucapku dan segera pergi,namun….
“Flo,kamu jangan menghindar seperti ini.aku tahu,aku salah.aku minta maaf,aku ingin kita memperbaiki hubungan kita” ucapnya menahan tanganku.
“maaf  Van,bagiku kamu masa laluku.aku tak mau kembali ke masa laluku” ucapku sambil berusaha melepaskan tanganku.
“tapi Flo,aku sangat mencintai kamu.kamu gak tahu,aku tersiksa Flo jauh dari kamu.aku gak bisa hidup tanpa kamu” ucapnya.
“apa kamu bilang?? gak bisa hidup tanpa aku,jadi sekarang ini kamu hantu?? bullshit sama semuanya” balasku sambil berusaha menahan airmata yang ku rasakan tak mampu lagi ku tahan.
“Flo,tolong kasih aku kesempatan.aku janji gak akan ninggalin kamu lagi.” Revan masih tetap berusaha untuk menahanku,tapi airmataku tak mampu lagi ku tahan.hingga aku pergi meninggalkan dia,dengan cepat aku berlari ke mobil dan menangis sejadi-jadinya.
“Van,aku sangat ingin memperbaiki semuanya,tapi aku gak mau kamu datang dengan membawa masa lalu,aku ingin kamu datang dengan membawa masa depan,aku gak mau kamu ninggalain aku lagi.aku sayang kamu Van” ucapku dalam tangis.
hari-hari ku lalui tak sebaik dulu,kini Revan sudah tahu dimana tempat aku bekerja.setiap hari,tak pernah sekalipun aku tak melihatnya menungguku.setiap hari pula,dia selalu menawariku untuk mengantarku pulang.tak akan ku biarkan kamu mendapatkanku semudah dulu Van,ucapku.
tak terasa 5 bulan sudah Revan selalu menungguiku di kantor,5 bulan juga dia tak hiraukan.
“Flo,mau sampai kapan sih kamu gini terus.emangnya kamu gak mau balikan lagi sama Revan?? bukannya kamu masih cinta sama dia??” ucap Jelita saat kami sedang istirahat.
“aku emang masih cinta sama dia,tapi aku gak mau dia datang sebagai masa laluku.aku mau dia datang sebagai masa depanku.aku lelah Ta,aku gak mau lagi kehilangan dia.”ucapku menjelaskan.
“aku datang sebagai masa depan kamu Flo,bukan sebagai masa lalu kamu.aku gak mau ninggalin kamu lagi,aku sayang kamu Flo” tiba-tiba Revan datang dan menggenggam tanganku.aku yang terkejut tak bisa berbuat apa-apa.
“Flo,will you marry me??” ucap Revan tanpa berkedip menatap mataku.dan ku lihat,di dalam mata itu.ada keseriusan akan ucapannya.
“terima…terima..terima..terima…” ucap seluruh karyawan yang kebetulan sedang makan siang,aku kaget.namun aku bahagia,aku bahagia dengan semuanya ini.
“aku mau” ucapku yang di sambut Revan dengan mencium keningku dan memelukku kemudian menggendongku.
tepuk tangan riuh ku membawaku ke awan tertinggi,melayang bersam bintang-bintang dan merajut kasih bersama pangeranku.
tak semua kenangan pahit harus kita lupakan,pasti ada kenangan yang akan kita ingat seumur hidup kita dan akan membawa kita ke masa depan yang sangat indah.aku percaya,TUHAN tak mungkin menciptakan cinta yang begitu dalam di hatiku,jika akhirnya aku harus terpisah dengan separuh jiwaku.

Livia


“AAAAUUUWWWWW” erang seorang perempuan
“maaf mba,maaf..saya tidak sengaja”ucap seorang pria sambil membantu si perempuan memunguti semua kertas yang jatuh berserakan
“ini mba,sekali lagi saya minta maaf yah”ucapnya sekali lagi sambil menyerahkan kertas milik si perempuan
“gak papa,tapi lain kali kalau jalan lihat-lihat yah..jangan seperti tadi,untung saja saya tidak membawa barang pecah belah”ucap si perempuan sambil tersenyum dan pergi meninggalkan sang pria yang masih melongo dengan sikapnya
di ruang 028 fakultas ekonomi
“bro,lo-lo pada jadi kan maen futsal bentar sore????”tanya Arlan saat melihat teman-temannya sedang berkumpul
“yoi man,tapi tumben lo datengnya cepet Lan??” tanya Bagas,salah satu teman Arlan
“ia neh,nyokap gua dari tadi pagi ngomel-ngomel mulu..pusing gua dengernya”keluh Arlan sambil menarik kursi ke arah kumpulan teman-temannya
“hahahahahaha,lo kayak banci tau gak sih..lo tuh cowok tapi masih juga di omelin sama nyokap lo”ucap Rangga
“heh,gua emang cowok..tapi gua gak mau jadi anak durhaka kayak lo semua..ngebantah sama ortu” elak Arlan tak suka dengan ucapan temannya
“sorry bro,santai aja men..gua becanda koq tadi”jawab Rangga
“selamat pagi anak-anak..hari ini kita akan belajar tentang keuntungan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari” ucap Livia,dosen Akuntansiyang terkenal killer
seluruh mahasiswa yang tadi berkumpul segera kembali ke tempat duduk-duduk masing-masing,dan langsung membuka buku mereka..mereka tak berani membantah dosen yang satu ini,selain terkenal disiplin..Livia juga tak segan-segan memberikan nilai E kepada mahasiswa yang tidak ddi sukainya,meskipun banyak mahasiswa yang tertarik padanya karena kecantikan paras yang di miliki oleh Livia
“dia,perempuan tadi yang gua tabrak..mampus gua,ternyata dia dosen gua”ucap Arlan dalam hati ketika mengetahui siapa dosen yang masuk di kelasnya
“Arlan Wira Mahendra” ucap Livia
“saya bu”jawab Arlan sambil berdiri
“kamu,coba kamu jelaskan apa yang di maksud dengan ekonomi yang relevan untuk kehidupan sehari-hari??”
“hmmm,menurut saya…..menurut saya….”
sial,kenapa mesti gua sih..awas lo,gua kerjain lo nanti gumam Arlan tak mampu menahan rasa kesalnya
“saya menyuruh kamu untuk menjelaskan,bukan untuk berdiri di situ..memangnya kamu fikir ini ajang perkenalan sehingga kamu diam saja tidak menjawab pertanyaan saya?? tanya Livia sambil memicingkan matanya
anak ini yang menabrakku tadi,lihat saja apa yang bisa aku lakukan terhadapmu lelaki ingusan gumam Livia dengan senyum liciknya
pelajaran usai dengan suasana yang sangat-sangat tidak nyaman,karena Arlan menjadi bulan-bulanan Livia yang terkenal tak pandang bulu jika menghukum mahasiswa..Arlan yang merasa di permainkan akhirnya keluar dari kelas,yah walaupun itu artinya dia akan mendapat nilai E dari Livia.
keesokan hari di cilandak town square
“mba,jam ini harganya berapa yah??” tanya Livia di salah satu counter jam merk terkenal
“oh,yang itu harganya RP.450.000 mba” jawab si pelayan
“oh,ini keluaran terbaru yah?
“ini mba,kami sedang diskon besar-besaran mba..jadi jika mba membeli jam ini,mba bisa mendapatkan free jam lainnya yang modelnya bisa mba pilih  sendiri”terang si pelayan yang ku ketahui bernama Linda,terpampang jelas dari name tag yg di gunakannya.
“hmmm,saya lihat-lihat dulu yah mba”jawabku dan berjalan ke etalase-etalase jam yang lainnya
di waktu yang sama namun tempat yang berbeda,Arlan sedang bermain futsal di lapangan dekat rumahnya
“Lan,lo koq keluar sih kemaren?? tanya Bagas saat mereka sedang istirahat
“males gua,tuh dosen nyebelin banget..gua tau,dia kayak gitu gara-gara gua abis nabrak dia..padahal gua udah minta maaf,gua bilang kalo gua gak sengaja”
“lo juga sih,udah tau dia killer..lo maen tabrak ja”sela Rangga
“bro,bukannya gitu..gua gak tau sama sekali kalo dia dosen kita,kalo gua tau..gua gak bakal lah mau masuk kelas”
“ya udahlah,lo bedoa aja dia gak ngasih lo nilai E”
sementara itu,Livia sedang memikirkan sikapnya terhadap Arlan kemarin..apa aku terlalu keras sama Arlan?? Arlan andai kamu tau..aku ini…..ucap Livia sambil menatap gambar  seorang anak kecil yng lucu dan menggemaskan,tanpa terasa matanya berkaca-kaca..di peluknya erat foto anak kecil tersebut seakan tak ingin lepas
“Angel,lo tau gak,bu Livia sejak kapan ngajar di kelas kita??”tanya Arlan kepada sekretaris kelasnya
“kemaren yang lo di hukum itu”jawabnya tanpa berpaling ke arah Arlan
“kemaren?? terus dia tau nama lengkap gua darimana?? perasaan dia kemaren gak absen dah??”
“mana gua tau,gih lo sana tanya sama bu Livia”
“nama lengkapnya siapa?? tanya Arlan penasaran
“lo kenapa sih,dari tadi nanyain bu Livia mulu..lo naksir yah sama dia?? jangan harap lo bisa dapetin dia,dia udah punya tunangan” ucap Angel
“hah,tunangan?? gilee,gua kirain dia masih seumuran gua?? lo tau darimana kalo dia punya tunangan??”
“emang dia masih seumuran lo,ia waktu gua dateng ke rumah dia buat nyerahin tugas..eh,dia di rumahnya ramah banget loh..gak kayak dia kalo di kampus,dia cerita katanya dia udah punya tunangan dari kecil..tunangannya itu anak temen ortunya bu Livia,tapi mereka pisah waktu bu Livia dan ortunya pindah ke Jepang..dia udah janji sama tunangannya kalo bu Livia pasti kembali ke indonesia dan mereka akn bersama lagi,12 tahun kemudian bu Livia kembali ke indonesia..setelah menyelesaikan s1 nya di slah satu universitas di jepang,ortunya sih katanya udah pulang duluan..pas dia balik ke rumahnya yang dulu,terus nyariin tunangannya..ternyata tunangannya udah pindah ke bandung,dia nyariin terus tuh tunangannya..sampe akhirnya dia tahu kalo tunangannya jadi mahasiswa di kampus kita ini” jelas angel yang sontak saja membuat Arlan kaget sekaligus bimbang..
dia kah Liviaku yang dulu?? diakah wanita yang 12 tahun lalu menyatakan perasaannya,dan berjanji akan menjadi bidadariku?? diakah Liviaku yang dulu ku sayangi?? berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala Arlan,kenangan masa kecilnya seolah-olah kembali,potongan potongan gambar masa kecilnya berputar laiknya film di otaknya
4 bulan berlalu dari saat Arlan menanyakan tentang Livia kepada Agnes,Arlan yakin kalo dosennya yang bernama Livia adalah orang yang sama dengan Livia kecilnya dulu..untuk memastikannya,dia memutuskan untuk pulang ke jakarta dan mencari bukti kebenarannya
di tempat yang berbeda,Livia sedang dalam perjalanan menuju jakarta untuk pulang kerumahnya yang dulu untuk menjenguk orang tuanya yang sakit,sekalian aku ingin ke taman tempat aku dan Arlan mengubur surat cinta yang seharusnya akan kami gali ketika kami beranjak dewasa..biarlah aku saja yang menggalinya,
Arlan pun sepertinya sudah melupakan kenangan indah itu..tanpa sadar airmata Livia menetes,hatinya perih ketika menyadari Arlan yang dulu menyayanginya kini telah berubah…
“Mamaaaaaaaaaa,Livia datang maaaaa”teriak Livia begitu sampai dirumah orang tuanya
“Livia…..anak mama,mama kangen nak sama kamu”ucap ibu Sophie yg tak lain adlah ibunda Livia
“hehe,ia nih mah..mah,papa mana??” ucap Livia sambil celingak-selinguk mencari sosok pria yang sangat di rindukannya
“papa di kamar,ayokk ke kamar..papa pasti senang melihat kamu”ajak mama sambil menggamit tanganku menuju lantai 2 kamar mama
setelah merasa cukup telah melepas rindu dengan orang tuanya,Livia pamit untuk ke taman…sambil bersenandung kecil Livia berjalan menuju taman yang letaknya tak cukup jauh dari rumahnya,tanpa di sadarinya ada seorang pria yang mengikutinya dari belakang…pria itu adalah Arlan !!!
“Arlan,aku kangen sama kamu..”ucap Livia lirih sambil memandang surat yang berhasil di galinya,surat yang di tulisnya 12 tahun lalu..
“Arlan,andai kamu tahu..aku masih Livia yang dulu,Livia yang menyayangimu,Livia yang menantimu..”ucapnya,ada rasa sesak yang mendalam di dada Arlan melihat wanita yang selama ini di cintainya menangis
“aku masih Arlan yang dulu,Arlan yang menyayangimu,Arlan yang menantimu kembali ke indonesia”ucap Arlan yang sontak saja mengagetkan Livia
“kenapa kamu gak jujur kalo kamu Liviaku yang dulu?? kenapa berpura-pura menjadi dosen??”cecar Arlan
“aku gak mau terlalu berharap kamu masih ingat aku,Livia yang udah ninggalin kamu 12 thun lebih..aku gak berpura-pura jadi dosen,aku memang dosen”jawab Livia sambil menahan airmatanya
“Livia,aku gak mungkin bisa lupain kamu..gak bisa Liv,kamu ada di hati aku yang paling dalam..aku cinta kamu Liv,aku sayang kamu..dari dulu,sejak kita kecil”
“a….aku juga cinta kamu Ar,aku sayang kamu..dari dulu,sejak kita kecil”
mereka berpelukan,dan mengulang semua yang pernah mereka lakukan 12 tahun lalu..
mengulang canda tawa,mengulang tangisan indah,memadu cinta suci yang telah mereka jaga hanya untuk seorang…