Selasa, 25 September 2012

feel

terlalu banyak kata yang ingin ku ucapkan...
bait demi bait tercetak jelas di memori otakku..
tapi tak ada 1 kalimat pun yang mampu ku ucapkan...
hasrat diri ingin bersamamu...
berbagi rasa yang menyiksa jiwaku...

Selasa, 04 September 2012

sajak tak bertuan

akan ada saat....
dimana aku tetap di sini,sedangkan kamu entah kemana....
akan ada saat..
aku terdiam dalam sepiku,sedangkan kamu hidup dalam hingar bingar...
masih saja angan keterbatasanku dalam mengerti kamu...
berpacu dalam simfoni yang tak menentu...
tinggal dalam keheningan..
ahh,aku tak mengerti..sedikitpun aku tak mengerti...
ada hati yang terluka..
ada raga yang terbuang...
adaduri yang menancap tajam...
di tikungan hati yang terdalam...
bersama dengan gelombang jiwa yang tak menentu...
ahh...

Senin, 03 September 2012

Will You Marry Me?


SEPERTI MAWAR,YANG MELAMBANGKAN KEKUATAN CINTA.CINTA INI PUN TAK MUDAH UNTUK HILANG
Akhirnya,setelah 5 tahun tempat ini tak ku datangi.untuk yang pertama kalinya sejak kejadian itu,ku jejakkan kakiku ke tempat yang selalu ingin ku hindari.
20 menit sbelumnya
“Flo,temenin aku ke pantai yahh” rajuk Jelita,saat kami sedang bersiap untuk pulang kantor.
“ngapain ke sana?? kalo gak penting-penting banget,gak usah yah..” ucapku berusaha terlihat wajar.
“upzzz,maaf Flo.aku lupa” ucap jelita menyadari perubahan sikapku dengan wajah penuh sesal.
“gak papa koq sayang,emangnya kamu mau ngapain di sana??” ucapku berusaha menenangkan Jelita,meski sesungguhnya aku sendiri sedang bimbang.apa aku bisa menginjakkan kaki ku di tempat yang ingin ku hindari.
“aku sebenarnya pengen ngeliat pameran lukisan di sana,tapi kalo kamu gak bisa.gak papa koq,kita langsung pulang aja.” ucap Jelita.
“gak papa koq,yuk.aku juga mau liat,gimana keadaan tempat itu setelah 5 tahun yang lalu” ajakku.
Dan kini,aku berdiri tepat dimana 5 tahun lalu aku berdiri.dan membayangkan semuanya,membayangkan saat-saat aku kehilangan Revan.Pria yang sangat aku cintai,bahkan hingga saat inipun aku belum mendapatkan pengganti Revan.entah dengan Revan,mungkin sekarang dia sudah menikah dan mempunyai keluarga kecil yang bahagia.aku berjalan menyusuri tempat ini,sedangkan Jelita asyik dengan pameran lukisannya.ombaknya ternyata masih sama dengan 5 tahun yang lalu,begitu juga dengan tata letak kursi-kursi tamannya.tak banyak yang berubah,hanya tempat parkirnya yang sekarang sudah pindah.tiba-tiba….
“Flo,apa ini benar kamu??” ucap seorang pria.
aku terkejut,ingin rasanya aku lari dan meninggalkan tempat ini.tapi bagaimana dengan Jelita??
“apa ini benar kamu yang aku lihat Flo??” ulang pria itu masih tak yakin.
“eh,hei.kamu apa kabar??” ucapku berusaha bersikap sewajarnya.
“aku baik,kamu sndiri??” ucapnya balik bertanya.
“I’m fine,aku kira kamu sudah pindah ke NY??” tanyaku tak sabar ingin menyudahi pembicaraan ini.
“syukurlah,iya.5 tahun yang lalu aku memang pindah ke NY,tapi sekarang aku kembali.kembali ke hadapanmu,kembali ke wanita yang sangat ku cintai” ucapnya tanpa berkedip.
yah,dia adalah Revan.pria yang 5 tahun lalu meninggalkan aku tanpa pesan,pria yang 5 tahun lalu pergi tanpa pamit kepadaku,pria yang 5 tahun lalu sudah menghancurkan mimpi-mimpiku.dan pria yang 5 tahun lalu hingga kini masih sangat ku cintai.aku tak tahu,kenapa dia kembali dan aku memang tak mau tahu.
“hmm,aku harus pergi.temanku sudah lama ku tinggalkan.”ucapku dan segera pergi,namun….
“Flo,kamu jangan menghindar seperti ini.aku tahu,aku salah.aku minta maaf,aku ingin kita memperbaiki hubungan kita” ucapnya menahan tanganku.
“maaf  Van,bagiku kamu masa laluku.aku tak mau kembali ke masa laluku” ucapku sambil berusaha melepaskan tanganku.
“tapi Flo,aku sangat mencintai kamu.kamu gak tahu,aku tersiksa Flo jauh dari kamu.aku gak bisa hidup tanpa kamu” ucapnya.
“apa kamu bilang?? gak bisa hidup tanpa aku,jadi sekarang ini kamu hantu?? bullshit sama semuanya” balasku sambil berusaha menahan airmata yang ku rasakan tak mampu lagi ku tahan.
“Flo,tolong kasih aku kesempatan.aku janji gak akan ninggalin kamu lagi.” Revan masih tetap berusaha untuk menahanku,tapi airmataku tak mampu lagi ku tahan.hingga aku pergi meninggalkan dia,dengan cepat aku berlari ke mobil dan menangis sejadi-jadinya.
“Van,aku sangat ingin memperbaiki semuanya,tapi aku gak mau kamu datang dengan membawa masa lalu,aku ingin kamu datang dengan membawa masa depan,aku gak mau kamu ninggalain aku lagi.aku sayang kamu Van” ucapku dalam tangis.
hari-hari ku lalui tak sebaik dulu,kini Revan sudah tahu dimana tempat aku bekerja.setiap hari,tak pernah sekalipun aku tak melihatnya menungguku.setiap hari pula,dia selalu menawariku untuk mengantarku pulang.tak akan ku biarkan kamu mendapatkanku semudah dulu Van,ucapku.
tak terasa 5 bulan sudah Revan selalu menungguiku di kantor,5 bulan juga dia tak hiraukan.
“Flo,mau sampai kapan sih kamu gini terus.emangnya kamu gak mau balikan lagi sama Revan?? bukannya kamu masih cinta sama dia??” ucap Jelita saat kami sedang istirahat.
“aku emang masih cinta sama dia,tapi aku gak mau dia datang sebagai masa laluku.aku mau dia datang sebagai masa depanku.aku lelah Ta,aku gak mau lagi kehilangan dia.”ucapku menjelaskan.
“aku datang sebagai masa depan kamu Flo,bukan sebagai masa lalu kamu.aku gak mau ninggalin kamu lagi,aku sayang kamu Flo” tiba-tiba Revan datang dan menggenggam tanganku.aku yang terkejut tak bisa berbuat apa-apa.
“Flo,will you marry me??” ucap Revan tanpa berkedip menatap mataku.dan ku lihat,di dalam mata itu.ada keseriusan akan ucapannya.
“terima…terima..terima..terima…” ucap seluruh karyawan yang kebetulan sedang makan siang,aku kaget.namun aku bahagia,aku bahagia dengan semuanya ini.
“aku mau” ucapku yang di sambut Revan dengan mencium keningku dan memelukku kemudian menggendongku.
tepuk tangan riuh ku membawaku ke awan tertinggi,melayang bersam bintang-bintang dan merajut kasih bersama pangeranku.
tak semua kenangan pahit harus kita lupakan,pasti ada kenangan yang akan kita ingat seumur hidup kita dan akan membawa kita ke masa depan yang sangat indah.aku percaya,TUHAN tak mungkin menciptakan cinta yang begitu dalam di hatiku,jika akhirnya aku harus terpisah dengan separuh jiwaku.

Livia


“AAAAUUUWWWWW” erang seorang perempuan
“maaf mba,maaf..saya tidak sengaja”ucap seorang pria sambil membantu si perempuan memunguti semua kertas yang jatuh berserakan
“ini mba,sekali lagi saya minta maaf yah”ucapnya sekali lagi sambil menyerahkan kertas milik si perempuan
“gak papa,tapi lain kali kalau jalan lihat-lihat yah..jangan seperti tadi,untung saja saya tidak membawa barang pecah belah”ucap si perempuan sambil tersenyum dan pergi meninggalkan sang pria yang masih melongo dengan sikapnya
di ruang 028 fakultas ekonomi
“bro,lo-lo pada jadi kan maen futsal bentar sore????”tanya Arlan saat melihat teman-temannya sedang berkumpul
“yoi man,tapi tumben lo datengnya cepet Lan??” tanya Bagas,salah satu teman Arlan
“ia neh,nyokap gua dari tadi pagi ngomel-ngomel mulu..pusing gua dengernya”keluh Arlan sambil menarik kursi ke arah kumpulan teman-temannya
“hahahahahaha,lo kayak banci tau gak sih..lo tuh cowok tapi masih juga di omelin sama nyokap lo”ucap Rangga
“heh,gua emang cowok..tapi gua gak mau jadi anak durhaka kayak lo semua..ngebantah sama ortu” elak Arlan tak suka dengan ucapan temannya
“sorry bro,santai aja men..gua becanda koq tadi”jawab Rangga
“selamat pagi anak-anak..hari ini kita akan belajar tentang keuntungan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari” ucap Livia,dosen Akuntansiyang terkenal killer
seluruh mahasiswa yang tadi berkumpul segera kembali ke tempat duduk-duduk masing-masing,dan langsung membuka buku mereka..mereka tak berani membantah dosen yang satu ini,selain terkenal disiplin..Livia juga tak segan-segan memberikan nilai E kepada mahasiswa yang tidak ddi sukainya,meskipun banyak mahasiswa yang tertarik padanya karena kecantikan paras yang di miliki oleh Livia
“dia,perempuan tadi yang gua tabrak..mampus gua,ternyata dia dosen gua”ucap Arlan dalam hati ketika mengetahui siapa dosen yang masuk di kelasnya
“Arlan Wira Mahendra” ucap Livia
“saya bu”jawab Arlan sambil berdiri
“kamu,coba kamu jelaskan apa yang di maksud dengan ekonomi yang relevan untuk kehidupan sehari-hari??”
“hmmm,menurut saya…..menurut saya….”
sial,kenapa mesti gua sih..awas lo,gua kerjain lo nanti gumam Arlan tak mampu menahan rasa kesalnya
“saya menyuruh kamu untuk menjelaskan,bukan untuk berdiri di situ..memangnya kamu fikir ini ajang perkenalan sehingga kamu diam saja tidak menjawab pertanyaan saya?? tanya Livia sambil memicingkan matanya
anak ini yang menabrakku tadi,lihat saja apa yang bisa aku lakukan terhadapmu lelaki ingusan gumam Livia dengan senyum liciknya
pelajaran usai dengan suasana yang sangat-sangat tidak nyaman,karena Arlan menjadi bulan-bulanan Livia yang terkenal tak pandang bulu jika menghukum mahasiswa..Arlan yang merasa di permainkan akhirnya keluar dari kelas,yah walaupun itu artinya dia akan mendapat nilai E dari Livia.
keesokan hari di cilandak town square
“mba,jam ini harganya berapa yah??” tanya Livia di salah satu counter jam merk terkenal
“oh,yang itu harganya RP.450.000 mba” jawab si pelayan
“oh,ini keluaran terbaru yah?
“ini mba,kami sedang diskon besar-besaran mba..jadi jika mba membeli jam ini,mba bisa mendapatkan free jam lainnya yang modelnya bisa mba pilih  sendiri”terang si pelayan yang ku ketahui bernama Linda,terpampang jelas dari name tag yg di gunakannya.
“hmmm,saya lihat-lihat dulu yah mba”jawabku dan berjalan ke etalase-etalase jam yang lainnya
di waktu yang sama namun tempat yang berbeda,Arlan sedang bermain futsal di lapangan dekat rumahnya
“Lan,lo koq keluar sih kemaren?? tanya Bagas saat mereka sedang istirahat
“males gua,tuh dosen nyebelin banget..gua tau,dia kayak gitu gara-gara gua abis nabrak dia..padahal gua udah minta maaf,gua bilang kalo gua gak sengaja”
“lo juga sih,udah tau dia killer..lo maen tabrak ja”sela Rangga
“bro,bukannya gitu..gua gak tau sama sekali kalo dia dosen kita,kalo gua tau..gua gak bakal lah mau masuk kelas”
“ya udahlah,lo bedoa aja dia gak ngasih lo nilai E”
sementara itu,Livia sedang memikirkan sikapnya terhadap Arlan kemarin..apa aku terlalu keras sama Arlan?? Arlan andai kamu tau..aku ini…..ucap Livia sambil menatap gambar  seorang anak kecil yng lucu dan menggemaskan,tanpa terasa matanya berkaca-kaca..di peluknya erat foto anak kecil tersebut seakan tak ingin lepas
“Angel,lo tau gak,bu Livia sejak kapan ngajar di kelas kita??”tanya Arlan kepada sekretaris kelasnya
“kemaren yang lo di hukum itu”jawabnya tanpa berpaling ke arah Arlan
“kemaren?? terus dia tau nama lengkap gua darimana?? perasaan dia kemaren gak absen dah??”
“mana gua tau,gih lo sana tanya sama bu Livia”
“nama lengkapnya siapa?? tanya Arlan penasaran
“lo kenapa sih,dari tadi nanyain bu Livia mulu..lo naksir yah sama dia?? jangan harap lo bisa dapetin dia,dia udah punya tunangan” ucap Angel
“hah,tunangan?? gilee,gua kirain dia masih seumuran gua?? lo tau darimana kalo dia punya tunangan??”
“emang dia masih seumuran lo,ia waktu gua dateng ke rumah dia buat nyerahin tugas..eh,dia di rumahnya ramah banget loh..gak kayak dia kalo di kampus,dia cerita katanya dia udah punya tunangan dari kecil..tunangannya itu anak temen ortunya bu Livia,tapi mereka pisah waktu bu Livia dan ortunya pindah ke Jepang..dia udah janji sama tunangannya kalo bu Livia pasti kembali ke indonesia dan mereka akn bersama lagi,12 tahun kemudian bu Livia kembali ke indonesia..setelah menyelesaikan s1 nya di slah satu universitas di jepang,ortunya sih katanya udah pulang duluan..pas dia balik ke rumahnya yang dulu,terus nyariin tunangannya..ternyata tunangannya udah pindah ke bandung,dia nyariin terus tuh tunangannya..sampe akhirnya dia tahu kalo tunangannya jadi mahasiswa di kampus kita ini” jelas angel yang sontak saja membuat Arlan kaget sekaligus bimbang..
dia kah Liviaku yang dulu?? diakah wanita yang 12 tahun lalu menyatakan perasaannya,dan berjanji akan menjadi bidadariku?? diakah Liviaku yang dulu ku sayangi?? berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala Arlan,kenangan masa kecilnya seolah-olah kembali,potongan potongan gambar masa kecilnya berputar laiknya film di otaknya
4 bulan berlalu dari saat Arlan menanyakan tentang Livia kepada Agnes,Arlan yakin kalo dosennya yang bernama Livia adalah orang yang sama dengan Livia kecilnya dulu..untuk memastikannya,dia memutuskan untuk pulang ke jakarta dan mencari bukti kebenarannya
di tempat yang berbeda,Livia sedang dalam perjalanan menuju jakarta untuk pulang kerumahnya yang dulu untuk menjenguk orang tuanya yang sakit,sekalian aku ingin ke taman tempat aku dan Arlan mengubur surat cinta yang seharusnya akan kami gali ketika kami beranjak dewasa..biarlah aku saja yang menggalinya,
Arlan pun sepertinya sudah melupakan kenangan indah itu..tanpa sadar airmata Livia menetes,hatinya perih ketika menyadari Arlan yang dulu menyayanginya kini telah berubah…
“Mamaaaaaaaaaa,Livia datang maaaaa”teriak Livia begitu sampai dirumah orang tuanya
“Livia…..anak mama,mama kangen nak sama kamu”ucap ibu Sophie yg tak lain adlah ibunda Livia
“hehe,ia nih mah..mah,papa mana??” ucap Livia sambil celingak-selinguk mencari sosok pria yang sangat di rindukannya
“papa di kamar,ayokk ke kamar..papa pasti senang melihat kamu”ajak mama sambil menggamit tanganku menuju lantai 2 kamar mama
setelah merasa cukup telah melepas rindu dengan orang tuanya,Livia pamit untuk ke taman…sambil bersenandung kecil Livia berjalan menuju taman yang letaknya tak cukup jauh dari rumahnya,tanpa di sadarinya ada seorang pria yang mengikutinya dari belakang…pria itu adalah Arlan !!!
“Arlan,aku kangen sama kamu..”ucap Livia lirih sambil memandang surat yang berhasil di galinya,surat yang di tulisnya 12 tahun lalu..
“Arlan,andai kamu tahu..aku masih Livia yang dulu,Livia yang menyayangimu,Livia yang menantimu..”ucapnya,ada rasa sesak yang mendalam di dada Arlan melihat wanita yang selama ini di cintainya menangis
“aku masih Arlan yang dulu,Arlan yang menyayangimu,Arlan yang menantimu kembali ke indonesia”ucap Arlan yang sontak saja mengagetkan Livia
“kenapa kamu gak jujur kalo kamu Liviaku yang dulu?? kenapa berpura-pura menjadi dosen??”cecar Arlan
“aku gak mau terlalu berharap kamu masih ingat aku,Livia yang udah ninggalin kamu 12 thun lebih..aku gak berpura-pura jadi dosen,aku memang dosen”jawab Livia sambil menahan airmatanya
“Livia,aku gak mungkin bisa lupain kamu..gak bisa Liv,kamu ada di hati aku yang paling dalam..aku cinta kamu Liv,aku sayang kamu..dari dulu,sejak kita kecil”
“a….aku juga cinta kamu Ar,aku sayang kamu..dari dulu,sejak kita kecil”
mereka berpelukan,dan mengulang semua yang pernah mereka lakukan 12 tahun lalu..
mengulang canda tawa,mengulang tangisan indah,memadu cinta suci yang telah mereka jaga hanya untuk seorang…

Pedofil


CINTA ITU KAMU
“Loraaaaaaaaa,sini kamu !!! ” teriak mama dari lantai 1 rumahku.
“ya maaaaaaaaaaaaaaaa” jawabku tak kalah kerasnya.
“siapa anak SMA di depan yang mengaku pacar kamu,sejak kapan kamu naksir anak kecil.hah???” bentak mama.
“anak SMA?? dia bukan….” ucapanku terpotong karena mama sudah bersiap mengejarku,aku lari ke luar dan memanjat pohon mangga depan rumah.
“kamu turun sini,sejak kapan mama ajarin kamu naksir anak kecil??” bentak mama sambil mengacungkan sebilah bambu.
suara tawa dari ujung pagar rumahku membuatku ingin memakan anak itu,dengan wajah polos anak kecil itu menertawakanku.hmmm,yeah..aku hiperbolis,dia Rayan.anak kelas 3 SMA yang kemarin memperebutkan uang di jalanan denganku,dan ternyata sodara-sodara……uang itu MAINAN !!!! menyebalkan sekali.
“heh,anak iblis.lu ngomong apa sama nyokap gue,dasar lu yee.nyari masalah lu sama gue”hardik dari atas pohon.
“tante,jgn marah2 dong.ntar cantiknya ilang loh” ucap Rayan yang jelas saja membuatku semakin ingin memakannya.
“tante,saya bukan pacarnya Lora koq.tadi saya cuma becanda” ucapnya tegas pada mama yang kelihatannya masih ingin memukulku.
“bener??” tanya mama tak yakin.
“iya tante” ucap Rayan sambil tersenyum.
“tuh kan ma,gak mungkin lah Lora mau pacaran sama anak kecil.Lora bukan phedofil ma” ucapku.
“ya sudah,kamu turun sini” ucap mama.
“tapi jangan di pukul” rajukku.
“iya..”
sejak kejadian itu,mama dan Rayan semakin akrab.ada saja bahan obrolan yang membuat mereka terlihat asyik,anak mama siapa sih.aku ato anak iblis itu?? gerutu ku dalam hati.ku akui memang,Rayan sosok remaja yang baik.lucu,imut,dan dia tidak liar seperti anak remaja cowok jaman sekarang.koq jadi mikirin anak iblis itu yah?? aku manggil dia anak iblis,karena kekonyolannya mengajakku rebutan uang.yeah.itu juga salahku sih sebenarnya.mikir deh,siapa sih yang tahan liat uang ceban yang nganggur di jalan.
“mah,laper nih.makan yuk” ajakku saat melihat mama sudah mulai terlibat percakapan yang asyik dengan Rayan.
“heh,lu rajin amat nyambangin rumah gue.lu gak punya rumah yah,gih sono pulang.gue enek liat muka lu lama-lama” hardikku.
“Lora,gak boleh gitu nak.lihat nih,Rayan bawain mama duren montong.kamu juga suka duren kan,sini makan bareng” ucap mama riang sambil memperlihatkan durian yang Rayan bawa.
“paling juga duren curian,gih ambil lagi.gak sudi gue makan bawaan lu”ucapku kesal.
“tante,ati2 loh sama omongan.jangan benci banget sama saya.nanti tante jadi naksir sama saya” ucap Rayan dengan wajah polos.
“gue naksir lu??? ngimpi lu ketinggian” ucapku dan berlalu meninggalkan mama yang mulai asyik lagi denga Rayan.seakan-akan aku hanya angin lalu.
sudah seminggu sejak kejadian aku memakinya,Rayan tak pernah muncul lagi.tiba-tiba aku merasa ada yang hilang,aku mulai merindukan wajah polosnya.aku mulai mencarinya,mama yang melihatku seperti orang patah hati langsung tahu kalo aku mencari Rayan.tapi ku tepis semua dugaan mama,aku membohongi mama dan hatiku sendiri.
ini sudah 1 bulan rayan tak menyambangiku di rumah,mengapa tak ada kabar yang ku dapat.ke rumahnya pun dia tak pernah ada,di sekolahnya ternyata dia sudah 2 bulan tidak masuk sekolah.apa yang terjadi sama Rayan,kenapa hati kecilku sangat mengkhawatirkan dia.setiap hari,aku selalu menunggu kedatangannya di beranda rumahku.berharap dia akan mengagetkanku dan menledekku lagi seperti biasa,tapi dia tak ada.
“Rayan,lu kemana sih.koq gue jadi kangen banget yah sama lu,lu dateng dong.katanya lu suka sama gue,kenapa lu ninggalin gue??”ucapku saat sedang duduk di teras rumahku.
aku tahu,Rayan menyukaiku.karena tak sengaja aku pernah nguping pembicaraan mama dan Rayan,Rayan bilang kalo dia suka sama aku.tapi takut untuk mendekati karena aku galak.Rayan aku juga suka sama kamu.
“hahahahaha,akhirnya gue denger itu juga dari mulut lu.gimana rasanya gue tinggal sebulan??” ucap Rayan dari atas pohon mangga sambil memakan pisang dan melemparkan pembungkus pisangya ke arahku.
aku kaget,ingin rasanya aku memarahinya.aku kesal melihatnya tertawa di atas pohon dengan wajah polos.tapi aku juga bahagia,karena melihatnya lagi.
“heh,anak iblis.lu ngapain di pohon gue,lu pikir itu rumah lu apa??”hardikku.
“gue emang di sini terus koq selama 1 bulan ini,mama lu tahu koq”ucapnya santai sambil menjulurkan lidahnya padaku dan turun dari pohon.
“apa,mama tahu??? jangan bilang kalo lu yang tidur di kamar tamu??” tanyaku tak percaya.
“iya,emang gue” ucapnya sambil tersenyum.
“lu napa sih,galak amat sama gue.gak ada baek2nya sama sekali” tanyanya lagi.
“gue benci sama lu” ucapku.
“benci?? benar-benar cinta maksudnya??” tanya sambil mencolek pinggangku.
“apaan sih,genit amat lu.heh,gue emang benci banget sama lu.gue gak suka sama lu,gue kesel sama lu.lu mainin perasaan gue.lu pikir lu siapa,biasa mainin gue.gue benci sama lu” ucapku menahan tangis dan pergi,namun…
“maafin gue,gue cuma mau lihat apa bener lu sayang sama gue.lu galak,gue takut ngomong sama lu.gue takut kena damprat lu lagi.maafin gua yah” ucapnya sambil memeluku erat.
airmatakyu tumpah,hangat rasanya berada dalam pelukan anak kecil ini.anak kecil yang mampu membuatku terlihat seperti gadis berusia 16 tahun,yang mampu mebuatku terlihat bodoh karena menyayanginya.
“gue sayang lu” ucapnya sambil menatapku dalam.
“guee….” ucapanku tertahan,ku rasakan kehangatan menyentuh bibirku.Rayan menciumku,membuat aku yakin bahwa aku menyayanginya.
cinta itu,indah…tak mengenal usia,suku,dan bahasa.cinta hanya mengenal ketulusan,kesucian dan kasih sayang.

Be Your Own Valentine, B!


Untuk membiarkan seseorang jatuh cinta pada dirimu
Mungkin kamu perlu melakukan sesuatu…
Seperti, memulai untuk mencintai dirimu sendiri dulu
***
“Be your own Valentine, B!” aku meneriakkan kalimat itu pagi ini (hari ini tanggal 14 Februari), tidak seperti kalimat yang kuucapkan pada hari-hari biasaku, good morning optimistic, enjoy your busy day, entah mengapa kalimat itu terdengar berasal dari cewek ambisius yang memaksa diri, cewek yang hobi menyiksa diri, workaholic parah yang lebih suka terjajah pekerjaan yang  lebih suka tenggelam dalam kesibukan, hey…hidup bukan tentang bekerja dan bekerja, nikmatilah hidupmu yang menyenangkan!
Aku tersenyum pada diri sendiri dan merasa geli, aku adalah cewek yang terjajah pekerjaan dan tenggelam dalam rutinitas yang membosankan, itu yang dikatakan oleh Dopey (nama aslinya David, tapi Dopey lebih cocok,karena…. Yeah, dia tolol) si cowok tetangga sebelahku, teman main semasa kanak-kanakku, tapi setelah dewasa kita bagaikan musuh, dia memilih jalannya, aku memilih jalanku, dia memandang sesuatu seolah segala hal di dunia ini mudah sementara aku bersikap sebaliknya, kadang kita harus keras terhadap hidup agar hidup melemah terhadap kita, itu prinsipku yang tak ingin terbantahkan, dan Dopey dengan otak piciknya malah meramalkan masa depanku “Kamu bakal berakhir jadi perawan tua kesepian, Bonnie!” uuuuh? Benarkah? Justru dia yang akan berakhir di panti jompo, merasa sendiri dan terbuang, keluarganya takkan mau merawat laki-laki  seperti dia, kita lihat saja.
Hari ini aku akan mematahkan apa yang dituduhkan si idiot Dopey padaku, aku bukan si perempuan yang terjajah pekerjaan! Aku adalah perempuan pecinta hidup yang mencintai pekerjaanku, tapi karena ini adalah hari kasih sayang, mungkin….yeah…aku perlu sedikit menyayangi diriku sendiri, dan meraih telepon lalu memencet nomor telepon kantorku.
“Selamat pagi….” Suaraku terdengar serak dan lemah “Liz, aku nggak bisa masuk hari ini, Pre Menstruation Syndrome menyiksaku! Kram perut dan…kerusakan emosi gara-gara hormon yang egois, bolehkah hari ini aku berdiam diri di rumah?”
“Baiklah Bonnie sayang, get well soon”
“Okay, thank you” dan setelah teleponnya tertutup alih-alih girang, aku malah merasa sangat bersalah, aku karyawan yang bandel, membolos dengan alasan sakit! Aku pantas dipecat! Oh tidak bisa! Aku cuma bolos sehari, lagi pula, aku tak dapat libur di liburan tahun baru kemarin, aku tetap masuk kantor, jadi …pergilah kau rasa bersalah.
***
Aku melihat Dopey dari jendela dapur, dia sedang tertawa-tawa sambil bicara dengan headphone-nya, dan juga sambil menikmati semangkuk sereal (aku yakin pasti kepingan sereal cokelat renyah dengan susu cokelat, aku yakin itu masih favorite-nya). Aku membuang muka saat dia menyadari aku menatapnya lalu dia melemparkan senyuman tebar pesonanya padaku, aku pura-pura tak melihatnya, dia pikir senyumnya manis? Dia bahkan belum pernah membintangi iklan pasta gigi!
Aku mulai untuk membuat Kopi, tapi karena yakin Dopey masih mengamatiku dari jendela rumahnya, jadi aku memutuskan untuk mengganti Kopi dengan Cokelat, sengaja mengangkat kotak cokelatku  tinggi-tinggi agar Dopey tau, aku bukan si cewek yang over dosis caffeine agar tetap terjaga dan semangat bekerja, aku adalah cewek ceria pecinta cokelat.
“Hey B” Dopey berteriak dengan suara khasnya yang…tiap kali mendengarnya membuatku ketakutan, gemetaran, gugup, dan…aku melihat bayangan wajahku memerah di balik panci yang mengkilat. “Happy valentine day…kamu membatalkan janji kencan sama komputer kantor? huh?  Hahahaha kalo tak memiliki kencan, hmmmm mungkin kamu bisa berkencan dengan Goldy, my doggy , hahaha lagipula dia juga sangat. Kupikir aku bisa menitip Goldy denganmu sore nanti, aku ada janji kencan dengan banyak perempuan, hahaha”
“Sorry…aku ada janji kencan dengan diri sendiri!” aku marah! Dan menutup jendela dengan keras. Aku selalu marah bila Dopey mulai bicara seolah-olah dia adalah satu-satunya pria di dunia, baiklah memang dia bukan satu-satunya cowok di dunia, tapi sejujurnya dia adalah satu-satunya pria yang  membuatku jatuh cinta! Seharusnya aku tak menunjukkan kemarahanku karena cemburu, segamblang itu di depannya, si Dopey bisa besar kepala dan merasa menang.
***
Memangnya kenapa jika aku satu-satunya perempuan yang menjalani Valentine seorang diri? Apakah itu salah? Aku tak peduli ejekkan Dopey atau ejekan yang berasal dari sudut pengkhianat yang ada dalam diriku! Ini adalah hari kasih sayang dan tidak ada larangan untuk melewatinya seorang diri, tidak ada! Seperti tekadku bangun tidur pagi, be your own Valentine B! dan yeah aku akan menjadi Valentine-ku sendiri!
Aku memulainya dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan pagi ini, mandi sepuluh menit lebih lama dari waktu biasa, yeah pada hari terbiasa aku menggabungkan keramas, menyabuni badan, dan gosok gigi, agar waktuku tak terbuang banyak,dan…sempat stuck, karena selain kantor aku tak tau harus kemana! Tapi..mungkin aku hanya perlu berdandan dan keluar rumah, terserah nantinya kemana kakiku akan membawaku melangkah.
***
Aku memutuskan untuk mampir sarapan di café dengan ornament menyambut Valentine yang heboh. Aku berpikir sejenak, hmm… akan lebih baik jika hari ini aku berbagi. Aku menatap sekitar dan melihat seorang pria tua yang sedang bersiap-siap menyebrang, aku menghampirinya.
“Pagi…” aku menyapa dengan ceria.
“Pagi…nona muda” sapanya dengan senyuman.
“Buru-buru, kek?”
“Saya harus menemui cucu saya di sekolahnya, ibunya akan marah-marah kalo saya memberinya cokelat, ini hari Valentine, setiap orang berhak mendapat cokelat. Giginya akan bolong dan alasan dokter gigi mahal! Padahal ketika ibunya kecil dulu, saya dan istri saya tak pernah melarangnya makan cokelat seberapun dia inginkan, orang tua jaman sekarang egois” si kakek berbicara dengan cepat dan lucu.
Aku tertawa, aku melirik jam tanganku dan mulai membuat kesepakatan.
“Saya akan mengantar kakek ke sekolah cucu, kakek, dan pasti tepat waktu di jam istirahat, tapi kakek temani saya sarapan, saya tidak ingin kesepian di hari Valentine, setuju? Dan akan ada cokelat ekstra dari saya untuk cucu kakek” aku meyakinkannya.
“Tidak ada yang bisa menolak permintaan nona muda cantik dan ramah sepertimu” dia menyetujuiku dan memberikanku senyuman khas pria tua yang bijak.
Dan kami memasuk ke dalam café itu, lalu memesan Perfect Oatmeal untuk kakek dan Spinach and Feta Breakfast Wrap untukku, setelah sarapan menyenangkan dan aku mendengarkan kakek menceritakan kisah cinta dengan almarhum istrinya aku mengantarnya ke sekolah cucunya dan memberikan sekotak cokelat yang kubeli di toko cokelat di seberang café tadi. Sungguh menyenangkan melewati waktu dengan orang yang tidak dikenal tapi baik dan ramah.
Aku melanjutkan perjalananku, dan tujuanku selanjutnya adalah ke salon untuk spa, many-pady dan creambath, kurasa cukup, aku sudah benar-benar menikmati hari dengan memanjakan diri dan merasa cantik. Lalu butik untuk dress cantik dan sepatu keren, aku perlu menghabiskan bonus lemburku.
***
Dan hari mulai senja, aku belum merasa cukup untuk melakukan sesuatu, aku berjalan di taman dan mendapati apa yang bisa kulakukan di sana, aku memanggil anak-anak dan mentraktir mereka ice cream, mereka menyambutnya dengan gembira, dan berada di dekat anak-anak membuatku merasakan keceriaan mereka. Tapi kulihat seseorang di sana, duduk di taman dengan anjing golden yang kukenal, aku tertawa kecil, dan mengabaikannya, apalagi ketika beberapa anak mengajakku berdansa, ketika sekelompok pengamen jalanan memainkan musik Latin yang iramanya membuatku tak bisa berhenti bergerak dan menari.
***
Seharusnya hari ini berakhir menyenangkan, hanya saja jika tidak ada seorang pria menyebalkan menungguku di depan rumah, kupikir aku bisa memutar mobil dan berbalik arah, pergi menjauhinya tapi, mungkin aku bisa membalas untuk mengejeknya.
“Apakah kamu melewatkan kencanmu yang sexy dengan Goldy?” aku menertawainya. Sebenarnya dia tak pantas ditertawakan, dia terlihat menawan dengan pakaian rapi, dan ada seikat mawar di tangannya.
“Aku gagal jadi detektif” dia ikut tertawa dan bukan jenis tawa untuk mengejek dirinya. Dia menyerahkan mawar  yang ada di tangannya, dan tak ada perempuan yang sanggup menolak bunga yang cantik, kan? Aku menerimanya. “Aku baru saja akan meminta seseorang menjadi Valentine-ku, sebenarnya, aku hanya ingin meyakinkan diri apakah seseorang itu mencintai dirinya atau tidak, tapi ternyata dia lebih mencintai dirinya daripada pekerjaannya hingga aku akan berani mengharapkan cinta darinya, karena menurutku, akan lebih baik jatuh cinta pada seseorang yang juga mencintai dirinya sendiri”
Aku tak ingin mengartikan jauh apa yang sedang diucapkan laki-laki dengan tatapan mata yang membuat kakiku selemas jelly sekarang ini.
“Wanna be my Valentine, B?” akhirnya dia mengucapkannya dan moment ini lebih baik daripada moment romantis manapun yang pernah kukhayalkan. “Apa kamu tidak pernah menyadari bahwa aku menyukaimu?” dia bertanya, sebelah alisnya meninggi, dia tersenyum jail, itu ekspresi menyebalkan yang membuat wajah tampannya jadi konyol tapi tetap terlihat mempesona.
Rasanya sulit untuk kujawab, karena yang aku tau bahwa dia hanya selalu bertingkah menyebalkan, tapi…aku tak ingin bersikap seolah aku gadis munafik yang mengabaikan cinta, jadi…ketika aku memberinya senyuman dan menatap matanya, aku meyakinkan diri untuk mengatakan
“Tidak! Jika kamu masih menyebalkan”
Dia tertawa, dan aku mau tak mau ikut tersenyum,
“Hey, aku serius” dia berkata serius, aku tau itu, aku merasakan dari caranya bicara dan caranya menatapku, juga dari sentuhannya saat menyentuh pipiku.
“Well, mungkin kamu takkan menjawabnya” jadi, dia mendekatkan wajahnya dan menciumku, dan aku membalas ciumannya yang terasa semanis strawberry bersalut cokelat di lidahku, yeah kukira itulah jawabannya.
:::THE END:::



NB : kolaborasi dgn pemilik blog  http://ceritacintaciptaancitra.blogspot.com/

Untuk Sebuah Kata…… Cinta


akan ada saat dimana kamu harus tau….
cinta itu bukan sekedar kalimat dalam sebuah paragraf….
bukan sekedar coretan dari sebuah pena di atas kertas…
bukan pula sekedar ucapan manis dari bibir semata….
cinta itu anugerah,anugerah terindah yang di berikan oleh-NYA…
kamu tau,rasa cinta yang aku miliki….
tak mampu ku jabarkan dengan kata dalam kalimat yang terdapat di sebuah paragraf…
rasa cinta yang ku miliki…..
hanya mampu ku jelaskan dengan kesetiaan dan pengorbanan…
kamu tau????
meski jarak memisahkan kita….
tak akan urung rasa ini padamu…
percayakan aku untuk menjadi sebagian dari hidupmu…

asal aja

heeyyyyy.............lama juga yah tidak posting di blogku ini,apa kabar hati yang masih mencinta??? apa kabar rindu yang masih bergelora??? apa kabar jiwa yang masih gersang akan cinta??? masihkah dirimu di rundung duka?? ataukah harimu kini secerah pelangi?? rindu dan cinta mu yang masih terus berkobar..ah,setidaknya kamu masih bisa berdiri tegap dan masih mampu menatap sinar matahari pagi...
jiwa yang sepi???? kamu tidak sendiri...ada aku di sini,menemani hari mu yang masih berkabut....