Senin, 03 September 2012

Livia


“AAAAUUUWWWWW” erang seorang perempuan
“maaf mba,maaf..saya tidak sengaja”ucap seorang pria sambil membantu si perempuan memunguti semua kertas yang jatuh berserakan
“ini mba,sekali lagi saya minta maaf yah”ucapnya sekali lagi sambil menyerahkan kertas milik si perempuan
“gak papa,tapi lain kali kalau jalan lihat-lihat yah..jangan seperti tadi,untung saja saya tidak membawa barang pecah belah”ucap si perempuan sambil tersenyum dan pergi meninggalkan sang pria yang masih melongo dengan sikapnya
di ruang 028 fakultas ekonomi
“bro,lo-lo pada jadi kan maen futsal bentar sore????”tanya Arlan saat melihat teman-temannya sedang berkumpul
“yoi man,tapi tumben lo datengnya cepet Lan??” tanya Bagas,salah satu teman Arlan
“ia neh,nyokap gua dari tadi pagi ngomel-ngomel mulu..pusing gua dengernya”keluh Arlan sambil menarik kursi ke arah kumpulan teman-temannya
“hahahahahaha,lo kayak banci tau gak sih..lo tuh cowok tapi masih juga di omelin sama nyokap lo”ucap Rangga
“heh,gua emang cowok..tapi gua gak mau jadi anak durhaka kayak lo semua..ngebantah sama ortu” elak Arlan tak suka dengan ucapan temannya
“sorry bro,santai aja men..gua becanda koq tadi”jawab Rangga
“selamat pagi anak-anak..hari ini kita akan belajar tentang keuntungan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari” ucap Livia,dosen Akuntansiyang terkenal killer
seluruh mahasiswa yang tadi berkumpul segera kembali ke tempat duduk-duduk masing-masing,dan langsung membuka buku mereka..mereka tak berani membantah dosen yang satu ini,selain terkenal disiplin..Livia juga tak segan-segan memberikan nilai E kepada mahasiswa yang tidak ddi sukainya,meskipun banyak mahasiswa yang tertarik padanya karena kecantikan paras yang di miliki oleh Livia
“dia,perempuan tadi yang gua tabrak..mampus gua,ternyata dia dosen gua”ucap Arlan dalam hati ketika mengetahui siapa dosen yang masuk di kelasnya
“Arlan Wira Mahendra” ucap Livia
“saya bu”jawab Arlan sambil berdiri
“kamu,coba kamu jelaskan apa yang di maksud dengan ekonomi yang relevan untuk kehidupan sehari-hari??”
“hmmm,menurut saya…..menurut saya….”
sial,kenapa mesti gua sih..awas lo,gua kerjain lo nanti gumam Arlan tak mampu menahan rasa kesalnya
“saya menyuruh kamu untuk menjelaskan,bukan untuk berdiri di situ..memangnya kamu fikir ini ajang perkenalan sehingga kamu diam saja tidak menjawab pertanyaan saya?? tanya Livia sambil memicingkan matanya
anak ini yang menabrakku tadi,lihat saja apa yang bisa aku lakukan terhadapmu lelaki ingusan gumam Livia dengan senyum liciknya
pelajaran usai dengan suasana yang sangat-sangat tidak nyaman,karena Arlan menjadi bulan-bulanan Livia yang terkenal tak pandang bulu jika menghukum mahasiswa..Arlan yang merasa di permainkan akhirnya keluar dari kelas,yah walaupun itu artinya dia akan mendapat nilai E dari Livia.
keesokan hari di cilandak town square
“mba,jam ini harganya berapa yah??” tanya Livia di salah satu counter jam merk terkenal
“oh,yang itu harganya RP.450.000 mba” jawab si pelayan
“oh,ini keluaran terbaru yah?
“ini mba,kami sedang diskon besar-besaran mba..jadi jika mba membeli jam ini,mba bisa mendapatkan free jam lainnya yang modelnya bisa mba pilih  sendiri”terang si pelayan yang ku ketahui bernama Linda,terpampang jelas dari name tag yg di gunakannya.
“hmmm,saya lihat-lihat dulu yah mba”jawabku dan berjalan ke etalase-etalase jam yang lainnya
di waktu yang sama namun tempat yang berbeda,Arlan sedang bermain futsal di lapangan dekat rumahnya
“Lan,lo koq keluar sih kemaren?? tanya Bagas saat mereka sedang istirahat
“males gua,tuh dosen nyebelin banget..gua tau,dia kayak gitu gara-gara gua abis nabrak dia..padahal gua udah minta maaf,gua bilang kalo gua gak sengaja”
“lo juga sih,udah tau dia killer..lo maen tabrak ja”sela Rangga
“bro,bukannya gitu..gua gak tau sama sekali kalo dia dosen kita,kalo gua tau..gua gak bakal lah mau masuk kelas”
“ya udahlah,lo bedoa aja dia gak ngasih lo nilai E”
sementara itu,Livia sedang memikirkan sikapnya terhadap Arlan kemarin..apa aku terlalu keras sama Arlan?? Arlan andai kamu tau..aku ini…..ucap Livia sambil menatap gambar  seorang anak kecil yng lucu dan menggemaskan,tanpa terasa matanya berkaca-kaca..di peluknya erat foto anak kecil tersebut seakan tak ingin lepas
“Angel,lo tau gak,bu Livia sejak kapan ngajar di kelas kita??”tanya Arlan kepada sekretaris kelasnya
“kemaren yang lo di hukum itu”jawabnya tanpa berpaling ke arah Arlan
“kemaren?? terus dia tau nama lengkap gua darimana?? perasaan dia kemaren gak absen dah??”
“mana gua tau,gih lo sana tanya sama bu Livia”
“nama lengkapnya siapa?? tanya Arlan penasaran
“lo kenapa sih,dari tadi nanyain bu Livia mulu..lo naksir yah sama dia?? jangan harap lo bisa dapetin dia,dia udah punya tunangan” ucap Angel
“hah,tunangan?? gilee,gua kirain dia masih seumuran gua?? lo tau darimana kalo dia punya tunangan??”
“emang dia masih seumuran lo,ia waktu gua dateng ke rumah dia buat nyerahin tugas..eh,dia di rumahnya ramah banget loh..gak kayak dia kalo di kampus,dia cerita katanya dia udah punya tunangan dari kecil..tunangannya itu anak temen ortunya bu Livia,tapi mereka pisah waktu bu Livia dan ortunya pindah ke Jepang..dia udah janji sama tunangannya kalo bu Livia pasti kembali ke indonesia dan mereka akn bersama lagi,12 tahun kemudian bu Livia kembali ke indonesia..setelah menyelesaikan s1 nya di slah satu universitas di jepang,ortunya sih katanya udah pulang duluan..pas dia balik ke rumahnya yang dulu,terus nyariin tunangannya..ternyata tunangannya udah pindah ke bandung,dia nyariin terus tuh tunangannya..sampe akhirnya dia tahu kalo tunangannya jadi mahasiswa di kampus kita ini” jelas angel yang sontak saja membuat Arlan kaget sekaligus bimbang..
dia kah Liviaku yang dulu?? diakah wanita yang 12 tahun lalu menyatakan perasaannya,dan berjanji akan menjadi bidadariku?? diakah Liviaku yang dulu ku sayangi?? berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala Arlan,kenangan masa kecilnya seolah-olah kembali,potongan potongan gambar masa kecilnya berputar laiknya film di otaknya
4 bulan berlalu dari saat Arlan menanyakan tentang Livia kepada Agnes,Arlan yakin kalo dosennya yang bernama Livia adalah orang yang sama dengan Livia kecilnya dulu..untuk memastikannya,dia memutuskan untuk pulang ke jakarta dan mencari bukti kebenarannya
di tempat yang berbeda,Livia sedang dalam perjalanan menuju jakarta untuk pulang kerumahnya yang dulu untuk menjenguk orang tuanya yang sakit,sekalian aku ingin ke taman tempat aku dan Arlan mengubur surat cinta yang seharusnya akan kami gali ketika kami beranjak dewasa..biarlah aku saja yang menggalinya,
Arlan pun sepertinya sudah melupakan kenangan indah itu..tanpa sadar airmata Livia menetes,hatinya perih ketika menyadari Arlan yang dulu menyayanginya kini telah berubah…
“Mamaaaaaaaaaa,Livia datang maaaaa”teriak Livia begitu sampai dirumah orang tuanya
“Livia…..anak mama,mama kangen nak sama kamu”ucap ibu Sophie yg tak lain adlah ibunda Livia
“hehe,ia nih mah..mah,papa mana??” ucap Livia sambil celingak-selinguk mencari sosok pria yang sangat di rindukannya
“papa di kamar,ayokk ke kamar..papa pasti senang melihat kamu”ajak mama sambil menggamit tanganku menuju lantai 2 kamar mama
setelah merasa cukup telah melepas rindu dengan orang tuanya,Livia pamit untuk ke taman…sambil bersenandung kecil Livia berjalan menuju taman yang letaknya tak cukup jauh dari rumahnya,tanpa di sadarinya ada seorang pria yang mengikutinya dari belakang…pria itu adalah Arlan !!!
“Arlan,aku kangen sama kamu..”ucap Livia lirih sambil memandang surat yang berhasil di galinya,surat yang di tulisnya 12 tahun lalu..
“Arlan,andai kamu tahu..aku masih Livia yang dulu,Livia yang menyayangimu,Livia yang menantimu..”ucapnya,ada rasa sesak yang mendalam di dada Arlan melihat wanita yang selama ini di cintainya menangis
“aku masih Arlan yang dulu,Arlan yang menyayangimu,Arlan yang menantimu kembali ke indonesia”ucap Arlan yang sontak saja mengagetkan Livia
“kenapa kamu gak jujur kalo kamu Liviaku yang dulu?? kenapa berpura-pura menjadi dosen??”cecar Arlan
“aku gak mau terlalu berharap kamu masih ingat aku,Livia yang udah ninggalin kamu 12 thun lebih..aku gak berpura-pura jadi dosen,aku memang dosen”jawab Livia sambil menahan airmatanya
“Livia,aku gak mungkin bisa lupain kamu..gak bisa Liv,kamu ada di hati aku yang paling dalam..aku cinta kamu Liv,aku sayang kamu..dari dulu,sejak kita kecil”
“a….aku juga cinta kamu Ar,aku sayang kamu..dari dulu,sejak kita kecil”
mereka berpelukan,dan mengulang semua yang pernah mereka lakukan 12 tahun lalu..
mengulang canda tawa,mengulang tangisan indah,memadu cinta suci yang telah mereka jaga hanya untuk seorang…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar